Oleh :
1. Muhammad Ilham Fidatama (F1D016057)
1. Muhammad Ilham Fidatama (F1D016057)
2. Susilo Pandu Waskito (F1D016083)
Pengertian Lean Development
Lean adalah suatu metode pendekatan sistematis yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengurangi hal-hal yang tidak diperlukan sehingga produk menjadi lebih sempurna.
Lean Product Development (LPD) adalah metode pengembangan produk dengan fokus pada low-cost dan efisiensi. Sebagaimana konsep Lean Startup yang dipopulerkan Eric Reis, metode ini membuang hal-hal tak perlu agar proses berjalan cepat dan sesuai kebutuhan konsumen [3].
Lean Software Development adalah sebuah strategi yang dilakukan untuk mengurangi cacat dan menghemat waktu pengerjaan serta selalu memberikan nilai bisnis kedalam produk secara bertahap[5].
Perencanaan berkelanjutan adalah bidang penelitian yang relatif baru dan belum sepenuhnya dipelajari, khususnyadari perspektif organisasi pembangunan yang gesit dan ramping. Untuk menambah pengetahuan dalam hal inilapangan, artikel ini menyajikan tinjauan pustaka dan temuan empiris dari tiga studi kasus itumengungkapkan bagaimana perusahaan melakukan perencanaan berkelanjutan. Hasilnya menunjukkan bahwa perencanaan berkelanjutan tidakumum diadopsi dan diterapkan di seluruh organisasi ini, dan bahwa saat ini hanya melibatkan ajenis perencanaan tertentu (mis. perencanaan rilis). Hasil penelitian ini mengungkap bahwa yang utamaelemen perencanaan berkelanjutan (yaitu, perencanaan organisasi, strategis, dan bisnis) sangat terkait eratsatu sama lain, dan dengan demikian harus dipertimbangkan ketika perusahaan berusaha untuk meningkatkan proses perencanaan merekadan praktik. Pentingnya perencanaan yang berkelanjutan hanya akan meningkat secara dramatis dalam turbulenlingkungan bisnis yang mencakup siklus perencanaan yang semakin pendek dan kebutuhan untuk meningkatkan transparansi danberbagi pengetahuan dalam organisasi [2].
Abtraksi / Filosofi
Filosofi Lean Development dalam bidang pelayanan menyandang prinsip yang sama, yaitu ‘Perbaikan yang Berkesinambungan’ dan ‘Menghilangan aktifitas non-value-add alias waste [3].
Proses atau tahapannya
Cara kerja LPD mirip dengan metode Spiral yang sirkuler, namun lebih singkat karena hanya terdiri dari tiga tahap [3]:
1. Learn,
2. Build, dan
3. Measure.
Prinsip Penerapan Lean Development
Tentukan dan maksimalkan nilai kepada konsumen.
Agar produk dapat diterima dan bekerja dengan baik, hendaknya kamu mendengarkan suara konsumen. Ini akan membantumu untuk mengerti apa yang mereka butuhkan. Selain itu, suara konsumen juga dapat membantumu untuk menentukan spesifikasi produk dan strategi untuk memasarkannya.
Identifikasi alur nilai dan kurangi hal-hal yang tidak diperlukan.
Cobalah untuk mempersingkat proses pengembangan. Hilangkan birokrasi dan berbagai hal yang tidak diperlukan dalam pengembangan produk. Selain itu, kamu dapat mencoba untuk menata tempat kerja dan data agar waktu yang dibutuhkan untuk menemukan informasi menjadi lebih efisien.
Buat langkah-langkah untuk menciptakan nilai agar mengalir.
Agar upayamu dalam menciptakan sebuah nilai dapat mengalir, hal pertama yang dapat kamu lakukan adalah mengelola pipeline yang ada. Hindari terjadinya overload pada pipeline dengan mengontrol aliran kerja serta mencegah tumpukan proses pengembangan produk serta waktu antrenya.
Berdayakan tim yang ada.
Memaksimalkan kerja dari anggota tim yang ada merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dari sebuah produk. Kamu dapat melakukannya dengan cara merintis tim yang bersifat lintas fungsional, artinya tim memiliki beberapa keahlian fungsional yang bekerja untuk tujuan yang sama. Ragam keahlian yang dimiliki tim ini akan mempermudah proses pengembangan.
Selain itu, pemanfaatan sumber daya yang tepat juga dapat menjadi salah satu hal krusial demi keberhasilan sebuah pengembangan. Manfaatkan jumlah personil yang tepat, di waktu yang tepat, dengan kemampuan serta pengalaman yang tepat agar LPD dapat berjalan tanpa hambatan.
Belajar dan berimprovisasi.
Intinya, jangan pernah berhenti untuk belajar, bahkan ketika tim sudah dirasa sangat kompeten terhadap apa yang mereka lakukan. Tetap galakkan proses pembelajaran di dalam tim agar mereka dapat menangkap lebih banyak pengetahuan dan informasi. Intinya, jangan pernah berhenti untuk belajar, bahkan ketika tim sudah dirasa sangat kompeten terhadap apa yang mereka lakukan. Tetap galakkan proses pembelajaran di dalam tim agar mereka dapat menangkap lebih banyak pengetahuan dan informasi.Kelebihan
- Lean dapat digunakan untuk menangani masalah keterbatasan sumber daya baik manusia maupun mengatasi keterbatasan sumber daya untuk pengolahan
- Membantu memberikan produk lebih awal
- Kekuatan tim membantu dalam membuat keputusan antar tim dan memotivasi tim
- Proyek sangat bergantung pada tim yang saling bekerjasama dan berkomitmen pada proyek
- Customer harus mengetahui apa yang mereka butuhkan dan tidak bisa mengubah setelah mereka membuat sebuah keputusan
- Kita membutuhkan sebuah tim yang kemampuannya saling melengkapiKekurangan
- Time limit dapat berubah-ubah (tidak sesuai jadwal jika ada perubahan)
- Kebutuhan biaya dapat membengkak jika semakin banyak perubahan yang diinginkan (karena kelebihan waktu ditanggung oleh client) [4].
Contoh lean development
Salah satu contoh perusahaan yang menerapkan LPD adalah Toyota. Ketika mereka mulai mengembangkan produk otomotifnya, Toyota memiliki perbedaan konteks dari cara mereka bekerja di Jepang dengan kompetitor mereka di Amerika Serikat. Toyota hanya memiliki beberapa engineer yang minim pengalaman. Untuk menanggulangi kekurangan pengetahuan dan pengalaman ini, Toyota mengambil sebuah pendekatan inkremental untuk mengembangkan produk—yang hingga saat ini masih mereka gunakan [3].
Penerapan Lean thinking pada studi kasus Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Tanggerang selatan yang digunakan untuk menganalisis sektor manufaktur yaitu lean manufacturing daripada proses industri. Pada tahapannya yang pertama dilakukan adalah observasi waktu penyelesaian file selama 30 hari berdasarkan data sekunder. Kemudian dibuat diagram SIPOC untuk menentukan batas-batas dan pihak-pihak yang terlibat dalam pelayanan public program peningkatan. Di sini, digunakan plot seri waktu dan Alat SIPOC sebagai referensi dalamTentukan tingkat atas DMAIC di dalam metode Lean Government. Diagram SIPOC digunakan Lean Consumption Map untuk menilai waktu pemrosesan dokumen pajak gedung. Didapatkan juga Rasio Nilai untuk Limbah meningkat dari 14% menjadi 46% yang menunjukkan bahwa peningkatan proses pelayanan dapat ditingkatkan ke kelas Lean. File dokumen manajemen rata-rata telah berkurang di 16 hari (dari 56 hari hingga 20 hari). Selanjutnya diterapkan metode OCAP yang digunakan untuk mengimplementasikan dan untuk menjaga konsistensi pencapaian perbaikan hasil. Berdasarkan hasil dan diskusi OCAP, perlu adanya pengimplementasian Lean Government. instansi pemerintah (BAPENDA) Tangerang Selatan, Jawa Barat berhasil menerapkan Lean Government model untuk memikirkan strategi mempertahankan perbaikan. Disarankan Lean Government ditingkatkan dengan solusi ideal untuk analisis keseluruhan terutama di BAPENDA, Tangerang Selatan. Jadi birokrasi untuk mengelola dokumen pajak gedung baru adalah lebih baik daripada sebelumnya. Jadi Lean Government harus diimplementasikan di atas BAPENDA,Tangerang Selatan dalam waktu dekat. [1].
Penerapan Lean thinking pada studi kasus Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Tanggerang selatan yang digunakan untuk menganalisis sektor manufaktur yaitu lean manufacturing daripada proses industri. Pada tahapannya yang pertama dilakukan adalah observasi waktu penyelesaian file selama 30 hari berdasarkan data sekunder. Kemudian dibuat diagram SIPOC untuk menentukan batas-batas dan pihak-pihak yang terlibat dalam pelayanan public program peningkatan. Di sini, digunakan plot seri waktu dan Alat SIPOC sebagai referensi dalamTentukan tingkat atas DMAIC di dalam metode Lean Government. Diagram SIPOC digunakan Lean Consumption Map untuk menilai waktu pemrosesan dokumen pajak gedung. Didapatkan juga Rasio Nilai untuk Limbah meningkat dari 14% menjadi 46% yang menunjukkan bahwa peningkatan proses pelayanan dapat ditingkatkan ke kelas Lean. File dokumen manajemen rata-rata telah berkurang di 16 hari (dari 56 hari hingga 20 hari). Selanjutnya diterapkan metode OCAP yang digunakan untuk mengimplementasikan dan untuk menjaga konsistensi pencapaian perbaikan hasil. Berdasarkan hasil dan diskusi OCAP, perlu adanya pengimplementasian Lean Government. instansi pemerintah (BAPENDA) Tangerang Selatan, Jawa Barat berhasil menerapkan Lean Government model untuk memikirkan strategi mempertahankan perbaikan. Disarankan Lean Government ditingkatkan dengan solusi ideal untuk analisis keseluruhan terutama di BAPENDA, Tangerang Selatan. Jadi birokrasi untuk mengelola dokumen pajak gedung baru adalah lebih baik daripada sebelumnya. Jadi Lean Government harus diimplementasikan di atas BAPENDA,Tangerang Selatan dalam waktu dekat. [1].
Kesimpulan
Lean adalah tentang memiliki sumber daya yang tepat, di tempat yang tepat untuk melakukan pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, dengan kualitas terbaik dan di waktu yang tepat.
Refrerensi
[1] Application of Lean Thinking Development: Case Study over Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA), South Tangerang Based on Lean Government
[2] Continuous Planning: An Important Aspect of Agile and Lean Development
[5] https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-lean-software-development/15011/2
No comments:
Post a Comment