FOURTH
GENERATION TECHNIQUES (4GT)
Oleh
:
1. Muhlis
Fathurrahman (F1D015061)
2. Permadi
Hidayat (F1D016069)
DEFINISI
Istilah
Fourth Generation Techniques (4GT) mencakup seperangkat peralatan perangkat
lunak yang berfungsi sebagai perangkat bantu yang memudahkan seorang pengembang
software mengaplikasi beberapa karakteristik software pada tingkat yang tinggi,
yang akan menghasilkan source code dan object code secara otomatis sesuai
dengan spesifikasi (persyaratan khusus) yang dibuat oleh sang pengembang
perangkat lunak.[1]
TAHAPAN PENGEMBANGAN
1.
System
/ Information Engineering and Modeling
Permodelan
ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan
diaplikasikan ke dalam bentuk software. Tahap ini sering disebut dengan Project
Definition.
2.
Software
Requirements Analysis
Proses
pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. software
engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi
yang dibutuhkan, user interface dan sebagainya.
3.
Design
Proses ini digunakan untuk mengubah
kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint”
software sebelum coding dimulai.
4.
Coding
Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design ke
dalam bentuk kode program yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh
programmer.
5.
Testing
/ Verification
Semua
fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan
hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan
sebelumnya.
6.
Maintenance
Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal
perusahaan seperti ketika ada error pada sistem, pergantian sistem operasi,
atau perangkat lainnya.
KELEBIHAN METODE 4GT
1.
Software
yang dikembangkan dengan metode ini
biasanya menghasilkan kualitas yang baik.
2.
Document
pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan
dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya.
3.
Mudah
aplikasikan.
4.
Memberikan
template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan.
KEKURANGAN METODE 4GT
1. Pelanggan harus bersikap sabar karena
harus menunggu sampai akhir proyek dilalui.
2. Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan
secara eksplisit sehingga sulit untuk mengakomodasi ketidakpastian pada saat
awal proyek.
3. Jarang sekali proyek riil mengikuti aliran
sekuensial yang dianjurkan model karena model ini bisa melakukan iterasi tidak
langsung . Hal ini berakibat ada perubahan yang diragukan pada saat proyek
berjalan.
4. Diperlukan manajemen yang baik.
5. Membutuhkan keahlian yang baik.
CONTOH APLIKASI PEMBUATAN METODE
4GT
·
Adobe
Dreamweaver
· Adobe Macromedia
· Zend Studio
· Microsoft Visual Studio
Contoh Aplikasi Mnggunakan
Metode 4GT
· Sistem komunikasi akademik mengunakan Metode fourth
generation technique.
· Aplikasi pengenalan jenis keris tradisional dengan
menggunakan augmented reality berbasis android.
KESIMPULAN
1. Menghasilkan produk software dengan kualitas yang
relative baik.
2. Manajemen harus cakap, karena proses pengembangan
tidak dapat berulang sebelum menghasilkan suatu produk, yaitu aplikasi.
3. Metode tidak cocok untuk pemula, karena dibutuhkan
programmer berpengalaman.
Referensi
1. Pressman, Roger S. 2012. Rekayasa Perangkat
Lunak – Buku Satu, Pendekatan Praktisi (Edisi 7). Yogyakarta: Andi.
2. Rudiyan Syafutra. AZ , Wiwin Susanty. 2013.
Pengembangan Sistem Komunikasi Akademik Mengunakan Metode Fourth Generation Technique Sebagai Sara
Perkuliaha Memanfaatkan Teknologi Sms Gateway. Universitas Bandar Lampung
3. Endang Setyawati. 2018. Aplikasi Pengenalan Jenis Keris
Tradisional Dengan Menggunakan Augmented Reality Berbasis Android
. STIKOM Yos Suarso
No comments:
Post a Comment